Monday, April 29, 2013

¤•.,♥HADIS QUDSI PENEBAR CINTA~


HADIS QUDSI PENEBAR CINTA
“Wahai anak Adam! Sesuai dengan kadar kecenderunganmu terhadap dunia dan kecintaanmu terhadap-Ku, sesungguhnya Aku tak akan pernah mengumpulkan cinta pada-Ku dan cinta pada dunia dalam satu hati.
Wahai anak Adam! Bersikap warak-lah engkau, niscaya engkau mengenal-Ku. Laparlah, niscaya engkau melihat-Ku. Ikhlaslah dalam beribadah kepada-Ku, niscaya engkau sampai kepada-Ku. Bersihkanlah amalmu dari sifat riya, niscaya Ku-kenakan pada pakaian cinta-Ku.Berdzikirlah engkau kepada-Ku, niscaya Aku menyebutmu di hadapan malaikat-Ku.
Wahai anak Adam! Di dalam hatimu masih ada sesuatu selain Allah. Engkau masih sering mengharap kepada selain Allah. Sampai kapan engkau menyebut Allah, sementara engkau takut kepada selain-Nya?
Jika engkau betul-betul mengenal-Ku, pastilah dalam hatimu hanya ada Allah, engkau hanya takut kepada Allah, dan lidahmu tak akan bosan menyebut-Nya. Sesungguhnya menyambung dosa dan dosa adalah tobatnya orang yang berdusta.
Wahai anak Adam! Jika engkau takut kepada neraka sebagaimana engkau takut kepada kemiskinan, niscaya Kuberikan padamu kekayaan dari jalan yang tak pernah engkau sangka-sangka sebelumnya.
Wahai anak Adam! Jika engkau menginginkan surga sebagaimana engkau cinta pada dunia, niscaya Kuberikan kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seandainya engkau mengingat-Ku sebagaimana kalian mengingat yang satu dengan yang lainnya, niscaya para malaikat akan memberi salam padamu pagi dan petang.
Seandainya engkau senang beribadah kepada-Ku sebagaimana engkau senang pada dunia, niscaya Aku muliakan engkau seperti kemuliaan para rasul. Maka, jangan engkau isi hatimu dengan cinta dunia karena sebentar lagi ia akan sirna.
--Dikutip dari kitab Kimiya As-Sa’adah karya Imam Al-Ghazali

Andai pertanyaanku menggangu mu.


Sejenak terbayang kegelisahanmu,
masalahmu mengusik hatiku,
masalahmu menjadikan aku hilang tenang,
Aku menjadi gelisah dengan bimbangmu.

Yaasin,usai baca ku ulangi lagi,
melanggar rutin harianku,
tidur aku bercampur tanya,
tanpa damai ku cuba lelap,
apa tenangkah kamu?
bisakah kamu lena seperti ku?
hanya doa  pengubat jiwa ku.

Maaf,bukan niat ku untuk mencampur urusanmu,
maaf, bukan niatku untuk mengganggumu,
maaf ,bukan niat ku untuk menarik perhatianmu,
Aku cuma merisaukanmu.

Saat qiyam, doa sahaja aku mampu,
bertanya lebih keadaanmu aku malu,
bertanya lebih tentangmu aku takut.
Maaf andai kekhuatiranku mengganggu ruang rehatmu.

Andai kamu menyangka buruk padaku, aku terima,
aku hanya mahu mendengar kegembiraan tentangmu,
andai kamu salah mengertiku, aku akur,
aku takkan meminta mu untuk memahami tujuanku,
biar aku nyatakan sendiri walaupun engkau sendiri takkan mengerti kenapa.

Seperti ibu merisaukan anaknya,
mungkin itu..
"Kullu ma'rufin sodaqoh" ini jawapan dari hatiku untukmu..tiada maksud lain,Mungkin.


(عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ 
Moga Allah RedHo~

SEBUAH NILAI CINTA


SEBUAH NILAI CINTA
(Renungan Qalbu)
Oleh Von Edison Alouisci
Alkisah, di suatu pulau kecil tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak; ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu, air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan, sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan!” Tolong aku!” teriak Cinta.
Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!” teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu, sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu,” teriak Cinta.
“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orangtua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orangtua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orangtua itu.
“Oh, orangtua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku¡.” tanya Cinta heran.
“Sebab,” kata orang itu, “HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI HAKEKAT CINTA ITU.”
Semoga menjadi Renungan Bagi Kita Semua.

Wednesday, April 24, 2013

Di sini aku kembali..

Di sini Aku Kembali 

Di sini aku mengharap redhaMu,
Di sini aku menghiba rahmatMu,
Di sini aku tambat munajatMu,
berazam aku kembali.

Tapak-tapak hidup yang kujalani,
fatamorgana dusta ku temui
lupakan diri hadapkan wajahku
Hadirkan agungMu dalam asaku.

ALLAH
ku seretkan langkahku,
hasung dosakan ku lebur,
ku basuh luka ,
ku hempis nista,
Izinkan aku kembali.

takkan lagi ku surutkan langkahku,
songsong fajar baru dalam cahyaMu,
Ya Rabbi kabulkan derap jiwa ku,
Tiap desir nadi ku sebut Asma' Mu.

Sedang asyik study Sunan untuk exam, seperti selalu memasang lagu2 Izzatul Islam sebagai halwa telinga.. hampir selalu mendengar lagu ni..tapi hari ini baru terasa zhu'.. namun air mata menjadi keras ..x mampu nak mengalir.. sekeras hati ku? apa yang ku lakukan hingga air mata menjadi keras, Ya Allah.. lembutkan jiwa ku.. redhakanlah ku.. jadikanlah hati dan jiwa ku sentiasa mengingati Mu.. hati keras kerana dosa, hati keras kerana kurang menghayati amal, hati keras kerana kalah dengan tipu-daya.  
.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

back

get this widget here